MAN 2 Kulon Progo Dorong Literasi Coding dan AI melalui Workshop Peningkatan Mutu GTK

Kulon Progo (MAN2KP)— Penguatan literasi teknologi melalui pembelajaran coding dan penerapan Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu fokus utama dalam Workshop Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan MAN 2 Kulon Progo yang digelar pada Senin, (23/06/2025) di Aula Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu (GPPT), Jalan Pahlawan Gotakan Panjatan.

Dalam sesi pertama workshop, Hj. Kalimah, S.Ag., M.A., Pengawas Madrasah dari Kantor Kementerian Agama Kulon Progo, memaparkan pentingnya madrasah merespons arah kebijakan pendidikan nasional terkait integrasi coding dan AI ke dalam pembelajaran. Ia menjelaskan bahwa pada Maret 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan telah merilis Naskah Akademik Pembelajaran Coding dan Kecerdasan Artifisial (AI) sebagai acuan utama pengambilan kebijakan pendidikan berbasis teknologi.

“Dokumen ini mengarahkan satuan pendidikan, termasuk madrasah, untuk mulai mengimplementasikan coding dan AI secara nyata dalam pembelajaran. Ini bukan lagi wacana, tapi sudah menjadi kebutuhan mendesak,” tegas Kalimah.

Ia menyebutkan beberapa bentuk implementasi, antara lain melalui mata pelajaran Informatika (diperkenalkan sejak kelas 4 SD dalam Kurikulum Merdeka), kegiatan ekstrakurikuler seperti Python, Scratch, dan HTML/CSS, serta proyek berbasis teknologi seperti aplikasi sederhana, robotika, dan game edukatif.

Hj. Kalimah juga menjelaskan berbagai penerapan AI dalam pendidikan, termasuk:

 Personalisasi pembelajaran sesuai kecepatan dan gaya belajar siswa,

 Penilaian otomatis untuk tugas objektif,

 Chatbot edukatif sebagai asisten belajar 24/7,

 dan analisis data belajar siswa untuk intervensi pembelajaran yang lebih tepat.

Workshop ini diikuti oleh 63 guru dan tenaga kependidikan MAN 2 Kulon Progo. Kepala madrasah, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya menegaskan pentingnya integrasi teknologi, kebijakan pendidikan, dan budaya pelayanan prima dalam membentuk mutu madrasah yang unggul dan berdaya saing.

“Guru saat ini harus memiliki literasi teknologi dan pemahaman terhadap arah kebijakan pendidikan. Pembelajaran harus adaptif, kolaboratif, dan berpihak pada kebutuhan masa depan siswa. Itulah semangat dari workshop ini,” tutur Hartiningsih.

Selain sesi pertama, workshop juga menghadirkan:

 Sesi Kedua: Deep Learning Model: Concept and Implementation oleh Dr. Sari Oktafiana, S.So., M.A.

 Sesi Ketiga: Pembelajaran berbasis IT dengan JMD (Jaringan Madrasah Digital) oleh Tim dari Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY

 Sesi Keempat: Penguatan Pelayanan Prima “Cettar Mempesona” sebagai Wujud Pelayanan Publik Madrasah oleh Tim MAN 2 Kulon Progo

Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis MAN 2 Kulon Progo dalam mewujudkan madrasah yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan teknologi dan tuntutan pelayanan publik masa kini. (gia/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *