KUA Nanggulan dan Madin Tiban Brintik Rayakan Tahun Baru Islam bersama Warga

Kulon Progo (KUA Nanggulan) – Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, KUA Kapanewon Nanggulan menjalin kolaborasi dengan Madrasah Diniyah (Madin) Tiban Brintik untuk mengadakan perayaan bersama warga pada Kamis (25/6/2025), bertempat di Masjid Fatimah, jatingarang Lor, Jatisarono.

Kepala KUA Nanggulan, Jemino, S.H.I., M.H., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi dalam membangun kerukunan dan mempererat hubungan masyarakat. “Kolaborasi ini menjadi simbol keakraban dan kebersamaan. Tradisi keagamaan yang melibatkan masyarakat secara langsung seperti ini sangat bernilai dalam menjaga harmoni sosial,” ujarnya.

Madin Tiban Brintik dikenal aktif dalam kegiatan keagamaan yang melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar, khususnya dalam merawat situs budaya seperti Makam dan Sendang Brintik. Menyambut Muharram tahun ini, warga dan para santri turut menggelar tradisi muter dusun dengan membawa obor (oncor) sambil melantunkan sholawat, sebagai bentuk syiar Islam yang meriah dan penuh kekhidmatan.

Pengasuh Madin, Bonadi  menyampaikan rasa bahagianya atas dukungan KUA Nanggulan. “Kami senang sekali atas perhatian KUA. Tradisi ini memang sudah lama kami lakukan dan kehadiran KUA menjadi semangat tambahan bagi kami untuk terus menghidupkan syiar Islam di tengah masyarakat,” tuturnya.

Selain tradisi muter dusun, perayaan ini juga dilanjutkan dengan agenda santunan dan pengajian yang akan digelar pada 10 Muharram mendatang, sebagai wujud kepedulian sosial dan penguatan nilai-nilai keislaman.

Penyuluh Agama Islam Almunawaroh, Riska Dewi Puspita S.Sos dan pengasuh pondok Rosyid Setiawan Zulfahmi turut hadir pada kegiatan tersebut. “Peringatan 1 Muharram 1447 H yang dilaksanakan oleh Madrasah diniyah secara psikologis memberikan edukasi kepada peserta didik bahwa umat Islam memiliki kalender penanggalan sendiri yang diciptakan oleh sahabat nabi (khulafaurrasyidin) Umar bin Khattab, yang disebut tahun hijriah dan sebagai awal tahun hijriah dimulai dari peristiwa hijrahnya nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Pemahaman ini penting agar generasi muslim tidak terbawa pengaruh merayakan tahun baru lain yang sebenarnya bukan tahun penanggalannya umat Islam”, ujar Almunawaroh. (col/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *